Pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang sangat populer di sekolah-sekolah di Indonesia. Di SMAN 9 Mataram, pramuka tidak hanya sekadar kegiatan biasa, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun karakter unggul bagi para siswa. Aktivitas pramuka di sekolah ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk membentuk pribadi yang tangguh, mandiri, dan bertanggung jawab.
Menurut Bapak Agus, guru pembina pramuka di SMAN 9 Mataram, “Pramuka bukan hanya sekedar kegiatan outdoor atau belajar teknik kemah saja. Lebih dari itu, pramuka adalah tempat untuk mengasah karakter siswa. Dengan melalui berbagai kegiatan pramuka, siswa diajarkan untuk memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan hidup.”
Salah satu kegiatan pramuka yang sering dilakukan di SMAN 9 Mataram adalah kemah. Melalui kegiatan kemah ini, siswa diajarkan untuk mandiri, bekerja sama dalam tim, dan menghadapi berbagai tantangan alam. Menurut Ibu Siti, orang tua siswa di SMAN 9 Mataram, “Saya melihat perkembangan anak saya setelah mengikuti kegiatan pramuka sangat positif. Mereka menjadi lebih percaya diri dan mandiri dalam menghadapi masalah.”
Selain kegiatan kemah, kegiatan lain seperti hiking, orienteering, dan pertolongan pertama juga menjadi bagian dari aktivitas pramuka di SMAN 9 Mataram. Hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar siap menghadapi berbagai situasi darurat dan menjadi pribadi yang siap membantu sesama.
Menurut Pak Bambang, Kepala Sekolah SMAN 9 Mataram, “Pramuka merupakan wadah yang sangat baik untuk membentuk karakter unggul bagi siswa. Melalui kegiatan pramuka, siswa diajarkan untuk memiliki nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab yang akan membantu mereka sukses di masa depan.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas pramuka di SMAN 9 Mataram memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk karakter unggul bagi siswa. Melalui kegiatan pramuka, siswa diajarkan untuk menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, dan bertanggung jawab. Membangun karakter unggul dengan pramuka bukanlah hal yang mustahil, asalkan siswa bersedia untuk berkomitmen dan belajar dari setiap pengalaman yang mereka dapatkan.